Jumat, 03 Agustus 2012

Injil Yang Menjadi Kabar Buruk!

Mungkin aspek terburuk dari khotbah legalistik adalah cara mereka memadamkan Injil Yesus Kristus. Injil artinya "kabar baik" dan itu berarti menjadi kabar baik entah itu ketika kita memasuki keselamatan atau cara hidup kita setelah menjadi seorang Kristen. Kita hanya bisa menjalankan hidup dengan cara yang sama dengan cara kita memasukinya, yaitu dengan mempercayai Kristus.
Paulus menulis kepada orang Kristen Galatia untuk mengatasi masalah bagaimana kita harus bertindak dalam menjalani kehidupan Kristen. Beberapa orang berpikir Surat Galatia ditulis untuk membela kebenaran keselamatan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan. Itu menjadi alasan kitab ini ditulis. Jemaat Galatia sudah Kristen. Bagaimana mungkin mereka bingung tentang apa artinya? Kebingungan mereka adalah tentang bagaimana menjalani kehidupan Kristen ketika sekarang mereka menjadi orang beriman.
Sekelompok Yahudi disana telah datang ke dalam gereja mengatakan bahwa orang-orang kudus, sementara mereka memang telah diselamatkan dan dalam perjalanan ke surga, mereka harus melakukan bagian mereka untuk sementara. Bagian mereka, menurut kaum legalis ini, mulai dengan disunat.
Paulus menulis untuk gereja itu dan menyebut mereka bodoh (lihat Galatia 3:1), karena percaya pada kebodohan yang seperti itu. Dia bertanya, "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!  Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?" (Anda dapat membaca tantangan dari Paulus dalam Galatia 3:3-5.)
Injil adalah berita fantastis bahwa Anda dan saya telah menjadi orang benar karena apa yang telah dilakukan Kristus. Kita tidak perlu melakukan apapun - hanya percaya! Paulus menulis dalam Roma 1:16-17 bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, dan bahwa di dalamnya kebenaran Allah nyata. Bagi siapa pun yang mengabarkan bahwa ada sesuatu yang harus kita lakukan sebelum atau setelah kita menjadi orang Kristen agar benar adalah memadamkan Injil Yesus Kristus yang murni dan menghina pekerjaanNya yang sempurna di kayu salib. Kebenaran Allah adalah hadiah, bukan tujuan yang kita miliki dalam hidup. (Lihat Roma 5:17)
Ketika kita berpikir bahwa kita bisa menjadi lebih benar dengan melakukan semua "hal yang benar" adalah "meniadakan kasih karunia Allah," menurut Rasul Paulus dalam Galatia 2:21. Bahkan Paulus mengatakan bahwa seseorang membuat diri Kristus sendiri tidak bermakna dengan berpikir bahwa apa yang kita lakukan ada hubungannya dengan Injil sama sekali. (Lihat Galatia 5:4)
Lain kali Anda mendengar seorang pengkhotbah mengatakan bahwa ada sesuatu yang perlu Anda lakukan untuk menjadi lebih benar, saya berharap alarm berbunyi di hati Anda. Tidak semua orang yang mengatakan mereka percaya Alkitab yang memberitakan kabar baik. Kaum Legalisme menyampaikan pemahamnnya secara sangat halus sekali. Ingat bahwa Injil yang tidak murni adalah Injil tercemar, dan bukanlah injil (kabar baik) sama sekali. Jangan percaya pada suatu injil yang dipadamkan yang dikhotbahkan oleh mereka yang mengaku percaya Alkitab.
Injil adalah kabar baik bahwa Anda adalah 100% benar karena apa yang telah Dia lakukan, bukan karena apa pun yang Anda perlu lakukan. Anda tidak harus melakukan apapun. Anda akan menemukan bahwa Anda ingin melakukan beberapa hal, tapi itu adalah cerita yang berbeda sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar