Selasa, 29 Januari 2013

Masih ada tangan, kaki dan mata.


Bahan Pembacaan : Matius 18:8-9 “Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.”
Kita sudah terbiasa dengan istilah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Mencegah dianggap lebih mudah daripada mengobati. Namun dalam perkara menjaga supaya diri sendiri tidak jatuh ke dalam kejahatan, apa yang Yesus nampaknya bukanlah perkara yang sederhana dan mudah.
Cara yang menurut Yesus dalam hal pencegahan supaya kita tidak jatuh dalam perbuatan dosa, mungkin kita anggap terlalu ekstrim. Untuk mencegah agar tangan kita atau kaki kita melakukan kejahatan, Yesus mengatakan “penggallah dan buanglah!”, sedangkan untuk mencegah mata agar tidak membawa manusia dalam penyesatan dan perbuatan dosa, Ia mengatakan, “cungkillah dan buanglah itu!”.
Kalau orang Kristen adalah orang yang mengikuti seluruh perkataan Yesus, maka sepertinya tidak ada orang Kristen di dunia ini. Karena pencegahan adalah sesuatu yang dilakukan sebelum sesuatu itu terjadi, bukan setelah itu terjadi baru dihukum dengan hukuman yang demikian, maka mungkin masa terbaik untuk melakukan perintah itu adalah ketika kita masih bayi dan tangan, kaki dan mata kita belum membawa kejahatan dalam kehidupan kita. dalam kenyataannya tidak ada bayi yang dengan sengaja dibutungkan tangan dan kakinya atau yang matanya tercongkel untuk mencegah dari melakukan kejahatan.
Apa yang Yesus katakan di bagian ini lebih luas dan berat dari apa yang disampaikan-Nya dalam Matius 5:28-30 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.” Di sini perintahnya hanya berkaitan dengan dosa dan godaan seksual dan yang dikorbankan adalah mata kanan dan tangan kanan saja.
Kesempurnaan hidup yang tidak terkena godaan, dalam ajaran Yesus ini adalah syarat mutlak untuk mendapat hidup yang kekal, karena sifatnya yang pencegahan, maka hukuman adalah sesuatu yang terjadi kalau kejahatan itu ternyata terjadi dalam hidup kita. beberapa orang berusaha menafsirkan apa yang Yesus katakan itu sebagai sesuatu yang hiperbola, dilebih-lebihkan, dan bukan untuk ditanggapi secara literali, secara harafiah. Namun bacaannya tidak mengindikasikan hal itu, atau kita menganggap Yesus suka mengada-ada dan melebih-lebihkan? Kesempurnaan dalam hidup adalah syarat bagi hidup. Karena pencegahan adalah lebih mudah, mengapa sampai saat ini, yang lebih mudah tidak dilakukan, yah?