Bahan Pembacaan : Matius 18:8-9 “Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah
itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau
timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke
dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah
itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari
pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.”
Kita sudah terbiasa dengan
istilah lebih baik mencegah dari pada
mengobati. Mencegah dianggap lebih mudah daripada mengobati. Namun dalam
perkara menjaga supaya diri sendiri tidak jatuh ke dalam kejahatan, apa yang
Yesus nampaknya bukanlah perkara yang sederhana dan mudah.
Cara yang menurut Yesus dalam hal
pencegahan supaya kita tidak jatuh dalam perbuatan dosa, mungkin kita anggap
terlalu ekstrim. Untuk mencegah agar tangan kita atau kaki kita melakukan
kejahatan, Yesus mengatakan “penggallah dan buanglah!”, sedangkan untuk
mencegah mata agar tidak membawa manusia dalam penyesatan dan perbuatan dosa,
Ia mengatakan, “cungkillah dan buanglah itu!”.
Kalau orang Kristen adalah orang
yang mengikuti seluruh perkataan Yesus, maka sepertinya tidak ada orang Kristen
di dunia ini. Karena pencegahan adalah sesuatu yang dilakukan sebelum sesuatu
itu terjadi, bukan setelah itu terjadi baru dihukum dengan hukuman yang
demikian, maka mungkin masa terbaik untuk melakukan perintah itu adalah ketika
kita masih bayi dan tangan, kaki dan mata kita belum membawa kejahatan dalam
kehidupan kita. dalam kenyataannya tidak ada bayi yang dengan sengaja
dibutungkan tangan dan kakinya atau yang matanya tercongkel untuk mencegah dari
melakukan kejahatan.
Apa yang Yesus katakan di bagian
ini lebih luas dan berat dari apa yang disampaikan-Nya dalam Matius 5:28-30 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di
dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan
buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa,
dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu
yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh
masuk neraka.” Di sini perintahnya hanya berkaitan dengan dosa dan godaan
seksual dan yang dikorbankan adalah mata kanan dan tangan kanan saja.
Kesempurnaan hidup yang tidak
terkena godaan, dalam ajaran Yesus ini adalah syarat mutlak untuk mendapat
hidup yang kekal, karena sifatnya yang pencegahan, maka hukuman adalah sesuatu
yang terjadi kalau kejahatan itu ternyata terjadi dalam hidup kita. beberapa
orang berusaha menafsirkan apa yang Yesus katakan itu sebagai sesuatu yang
hiperbola, dilebih-lebihkan, dan bukan untuk ditanggapi secara literali, secara
harafiah. Namun bacaannya tidak mengindikasikan hal itu, atau kita menganggap
Yesus suka mengada-ada dan melebih-lebihkan? Kesempurnaan dalam hidup adalah syarat
bagi hidup. Karena pencegahan adalah lebih mudah, mengapa sampai saat ini, yang
lebih mudah tidak dilakukan, yah?